Jeritanku Belum Berakhir

Hidup memang bagai roda yang berputar
setelah masa-masa terindah itu kujalani selama beberapa bulan , yang mana berpuncak saat aku lolos olimpiade tingkat Nasional. setelah itu, perlahan masa-masa indah itu mulai suram. hingga terasa jeritan dari mulutku tak bisa dihentikan hingga kini..
satu persatu aku mulai kehilangan impian baruku dan kehilangan hal-hal serta orang yang berarti untuk hidupku. perlahan kesedihan menghampiri hidupku. mungkin Allah sedang merindukan isak tangisku dihadapan-Nya.
saat perpisahan dengan masa-masa SMA mulai mendekat dan membuatku begitu sedih, datang pula masalah lain.aku semakin terpuruk..

perpisahan dengan teman-teman sekelas membuatku sangat sedih. mereka yang begitu berarti selama 3 tahun ini , kami akan terpisahkan. begitu juga dengan teman-teman kos. dan yang paling membuatku terpuruk adalah saat aku dinyatakan tidak lulus masuk fakultas kedokteran. aku merasa semua sia-sia. meski aku yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. tapi kenyataan pahit itu membuatku begitu down. aku yang begitu antusias masuk fakultas kedokteran, kini semua mimpi indah dan cita-cita itu harus aku kubur dalam-dalam. aku harus belajar keikhlasan. saat2 kesedihan itu, aku pun telah berpisah dengannya dan semua sahabatku. sehingga aku semakin merasakan kesedihan yang begitu dalam karna tak ada lagi sahabat dan orang terpenting dalam hidupku yang berada disampingku untuk menguatkan aku. ini karna kami mesti terpisah karna keadaan. tapi untunglah aku berada disamping keluargaku yang masih menguatkan aku. meskipun terasa berkurang tanpa kehadirannya dan sahabat disampingku dalam keadaan dekat, tapi mereka tetap ada meskipun dalam dunia maya.

belum lama aku merasakan kesedihan karna hilangnya harapan masuk kedokteran. aku pun dihadapkan pada masalah baru. aku kehilangan dia yang selama ini telah menemani hidupku. bahkan hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjauh dari aku. tanpa alasan yang kuat aku mesti merasakan sakit yang begitu dalam . keadaan ini membuatku begitu terpukul. dalam kesendirian yang kujalani sendiri, begitu banyak ujian yang ku hadapi...
tak kuasa ku tuliskan kesedihan ini. hingga kini, aku merasa jeritanku belum berakhir. aku masih pilu menjalani semua ujian yang bertubi dan kadang sekaligus dalam kehidupan ini. bertambah keadaan yang membuatku sering merasakan kesendirian ini ..
Hanyapada-Nya aku kadukan semua rasa sakit ini. dalam doaku menangis dengan beban yang ku pikul. tak seorangpun yang mengerti.
tapi aku yakin dengan-Nya. Dia takkan sia-sia pada hamba-Nya. Kekuatan. ini yang kuminta selalu pada-Nya.
semoga semakin hari keadaan ini bisa semakin membaik. terima kasih Allah atas semua nikmat-Mu. kini kan kujalani semua ini dengan sabar...